Selasa, 11 Mei 2010

Panen Mundur Tenaga Kerja Pertanian Alih Profesi

Ketidak pastian panen musim ini, memungkinkan petani (buruh tani) akan melirik dan beralih ke sektor lain. Fenomena ini sangat wajar mengingat pemenuhan kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Dorongan ini wajar terjadi, karena awalnya mereka mengharap mendapat penghasilan dari hasil panen, namun kenyataan yang sangat ditunggu - tunggu tidak segera muncul. Serangan hama wereng menjadi salah satu penyebab mundur bahkan gagalnya panen.
--------------------------
Surabaya - Tenaga kerja di sektor pertanian di Jawa Timur beralih profesi di beragam sektor pekerjaan yang menjanjikan penghasilan lebih seiring mundurnya masa panen raya akibat terjadinya pergeseran cuaca.

"Estimasi perpindahan tenaga kerja sektor pertanian beralih ke sektor usaha konstruksi dan perdagangan di berbagai wilayah di Jatim," kata Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Senin.

Menurut dia, pergeseran cuaca secara nasional mengakibatkan masa panen raya menjadi triwulan II tahun 2010 dari jadwal sebelumnya triwulan I/2010.

"Mungkin mereka mengira sektor pertanian sudah tidak menjanjikan lagi, sehingga melirik sektor usaha lain yang lebih menjanjikan," ujarnya.

Mengenai jumlah pekerja di sektor pertanian, jelas dia, antara Februari 2009-Februari 2010 terjadi penurunan sebanyak 260 ribu orang dan jumlah pekerja di sektor lain mengalami kenaikan.

"Peningkatan jumlah tenaga kerja terbesar di sektor jasa sebanyak 452 ribu orang. Besaran itu menyumbang 20,22 persen terhadap total penyerapan tenaga kerja di Jatim," katanya.

Di sisi lain, tambah dia, dilihat dari segi lapangan usaha terhadap sumbangan pertumbuhan ekonomi Jatim, sektor pertanian hanya tumbuh 0,99 persen. Minimnya angka tersebut dipicu terjadinya pergeseran panen raya padi dari target awal pada triwulan I/2010.

"Di lain pihak, sektor itu mampu memberikan kontribusi pertumbuhan provinsi ini sebesar 0,20 persen," katanya.

Mengenai mundurnya masa panen raya di Jatim, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Jatim, Akhmad Nurfalakhi, membenarkan, jadwal panen tahun ini mundur dari perkiraan awal.

"Kami menargetkan panen raya terjadi antara Maret 2010 sampai Mei 2010, sedangkan tahun lalu masa panen raya tidak mengalami kemunduran jadwal seperti sekarang atau terjadi antara Februari-April 2009," katanya.

Ia mengatakan, mundurnya jadwal panen juga dipengaruhi pergeseran cuaca yang mengakibatkan hujan turun terus-menerus. Bahkan, pihaknya memproyeksi luas area panen padi di provinsi ini selama Mei 2010 turun menjadi 73.027 hektare dibandingkan estimasi April 2010.

"Selama Bulan April lalu juga turun hujan terus menerus, namun luas area panen padi diproyeksi bisa mencapai sekitar 167.267 hektare," katanya.

Antara Jawa Timur, 10 mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar